Wapres RI Berikan Kubu Raya Insentif, Berhasil Turunkan Stunting

: Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin menyerahkan Alokasi Insentif Fiskal Kinerja Anggaran 2023 Kategori Percepatan Penurunan Stunting diterima Bupati kubu Raya Muda Mahendrawan senilai Rp 6.604.811.000 di di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta, Jumat (6/10/2023) pada Rakornas Percepatan Penurunan Stunting. Foto:ird/MC Kubu Raya/Prokopim


Oleh MC KAB KUBU RAYA, Senin, 9 Oktober 2023 | 06:03 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 60


Jakarta, InfoPublik - Alokasi insentif fiskal kinerja Anggaran 2023 kategori percepatan penurunan stunting diterima Bupati kubu Raya Muda Mahendrawan.Penyerahan tersebut dilaksanakan di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta, Jumat (6/10/2023).

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan permasalahan stunting berkaitan erat dengan gizi buruk. Untuk mengejar target nihil stunting, Wapres menyebut kerja bersama dari semua pihak sebagai kuncinya.

“Saya tegaskan peran aktif serta sinergi dan kolaborasi seluruh pihak adalah kunci dalam upaya mengatasi masalah gizi buruk,” kata Ma’ruf Amin saat penyerahan penghargaan dilakukan pada Rakornas Percepatan Penurunan Stunting.

Ma’ruf Amin memaparkan langkah-langkah strategis yang perlu dijalankan dalam percepatan penurunan stunting, khususnya beberapa intervensi yang harus ditingkatkan cakupan dan kualitas pelaksanaannya.

“Pada intervensi spesifik, misalnya, masih diperlukan peningkatan kapasitas kader dan petugas kesehatan untuk penggunaan alat pemantauan status gizi di posyandu dan perangkat USG di puskesmas. Sehingga pemantauan status gizi bisa dilakukan secara cepat dan akurat,” paparnya.

Ia menambahkan perlunya mendorong konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri dan ibu hamil. Selain itu, pemeriksaan kehamilan minimal enam kali, pemberian ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI dengan kandungan gizi tepat, serta imunisasi dasar lengkap.

“Pada intervensi sensitif, selain isu ketahanan pangan, perbaikan praktik pengasuhan juga perlu menjadi perhatian,” ujarnya.

Bupati Muda Mahendrawan menyatakan selama ini, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menangani stunting secara terukur dan sistematis. Karena itu, Kubu Raya menjadi percontohan untuk penanganan stunting yang sangat cepat di Kalimantan Barat.

“Angka stunting di Kubu Raya turun sangat drastis. Hingga saat ini tinggal menjadi sekitar enam% saja,” kata Muda Mahendrawan usai kegiatan.

Muda menuturkan dengan program yang telah berjalan, pemerintah tinggal meneruskan program hingga ke tingkat desa.

“Kerja menangani stunting ini, kerja ‘kepung bakul’ dari desa yang paling utama, paling bagus, dan paling efektif dilakukan. Apalagi dengan memiliki USG portabel yang saat ini sudah banyak desa yang juga membeli,” jelasnya.

Ia menerangkan dana insentif yang diterima sebagian akan diarahkan untuk membeli lagi USG portabel. Terutama untuk Pos Bersalin Desa (Polindes) yang belum memilikinya. Hal itu dilakukan guna melanjutkan terobosan pengadaan USG portabel di seluruh puskesmas dan desa-desa di Kubu Raya yang telah dimulai sejak 2019 lalu. Selain itu, juga untuk mendukung sistem data yang akurat dalam penanganan stunting melalui sistem informasi data berbasis geospasial.

“Sistem informasi data berbasis geospasial ini memudahkan dalam penanganan menurunkan angka stunting,”imbuhnya.

“Untuk itulah, kami optimis langkah-langkah dengan sistem data ini akan lebih terukur, sehingga untuk layanan akan memudahkan kita melihat sasaran, terutama mengetahui  usia yang berisiko,” tambahnya. (MC KubuRaya/Prokopim KKR/Eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV RIAU
  • Kamis, 21 Maret 2024 | 14:00 WIB
Berhasil Turunkan Stunting, Riau Masuk Urutan Tiga Terendah di Indonesia